Pendidikan Karakter Siswa Berkualitas
TelkomRiau.com Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa untuk menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul, pendidikan karakter adalah langkah strategis yang perlu diterapkan secara terus-menerus. Pendidikan karakter penting untuk mengajarkan nilai-nilai Pancasila, seperti rasa kasih sayang, sikap bermoral, keteladanan, dan penerimaan keberagaman. Ini juga sesuai dengan Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yang menyatakan bahwa pendidikan harus membantu siswa mengembangkan kekuatan spiritual, pengendalian diri, kecerdasan, dan keterampilan untuk kemajuan bangsa.
Pendidikan karakter siswa berkualitas bertujuan untuk membiasakan siswa dalam bersikap sesuai dengan nilai-nilai kebaikan. Guru berperan penting sebagai teladan bagi siswa, karena guru adalah sosok yang dicontoh oleh mereka. Keteladanan ini sangat penting untuk menanamkan nilai-nilai karakter, terutama di zaman ketika kekerasan, penggunaan bahasa kasar, rendahnya rasa hormat, dan ketidakjujuran semakin meningkat di kalangan remaja.
Banyak yang merasa bahwa pendidikan saat ini terlalu fokus pada nilai akademik dan kurang memperhatikan pembentukan karakter. Padahal, setiap sekolah memiliki tanggung jawab untuk memperkuat karakter siswa dengan cara mengembangkan hati, perasaan, pikiran, dan fisik. Program Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) yang dicetuskan oleh Presiden Joko Widodo, serta Peraturan Presiden No. 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter, menekankan pentingnya kerja sama antara keluarga, sekolah, dan masyarakat dalam menanamkan lima nilai utama: integritas, religiusitas, nasionalisme, kemandirian, dan gotong royong.
Baca juga : Pendidikan Mimpi Kesuksesan Indonesia
Pendidikan Karakter Siswa Berkualitas
Pendidikan karakter diharapkan bisa mengembangkan potensi siswa secara menyeluruh, sehingga mencakup keseimbangan antara aspek spiritual, emosional, intelektual, sosial, dan fisik. Ini penting karena banyak yang beranggapan bahwa pendidikan saat ini hanya fokus pada nilai akademik dan kurang mendukung keterampilan sosial, emosi, kreativitas, serta kemampuan motorik. Dengan pendidikan karakter yang kuat, siswa tidak hanya dipersiapkan untuk nilai akademik yang bagus, tetapi juga untuk menjalani hidup dengan seimbang.
Selain itu, pendekatan berbasis sekolah, keluarga, dan masyarakat juga penting. Untuk memperkuat pendidikan karakter, sekolah harus melaksanakan program berbasis kelas yang mengajarkan nilai-nilai kebaikan dalam pembelajaran sehari-hari. Sekolah bukan sekadar tempat untuk belajar ilmu pengetahuan, tetapi juga tempat untuk membentuk karakter siswa. Keluarga berperan sebagai “sekolah cinta” yang menanamkan kasih sayang dan nilai-nilai dasar dalam kehidupan. Masyarakat juga memiliki tanggung jawab untuk menjaga nilai-nilai baik yang berlaku, karena pengaruh lingkungan sangat penting dalam membentuk sikap siswa.
Agar pendidikan karakter berhasil, harus ada dukungan keteladanan, pengajaran, dan penguatan nilai-nilai dari berbagai pihak. Guru dan keluarga tidak hanya mengajarkan nilai-nilai baik, tetapi juga harus menjadi contoh dalam sikap dan perilaku. Pendidikan karakter harus berfokus pada nilai positif, untuk mempersiapkan siswa menghadapi era Revolusi Industri 4.0 dan Masyarakat 5.0. Dengan pendidikan karakter yang kuat, diharapkan siswa dapat tumbuh menjadi individu yang tidak hanya berprestasi tetapi juga memiliki kualitas dan karakter yang baik.
Pingback: Peran Teknologi Meningkatkan Kualitas Pendidikan Indonesia
Pingback: Tantangan dalam Memajukan Kualitas Pendidikan di Indonesia - telkomriau.com