Era Baru Pendidikan Indonesia
Usaha Nadiem Makarim merintis Program Kurikulum Merdeka ternyata tidak sia-sia. Program ini banyak menuai hal positif oleh masyarakat khususnya sekolah dan lembaga pendidikan. Merdeka Belajar adalah program dari kurikulum ini diukur sesuai dengan percepatan zaman.
Program ini juga memberikan kelapangan kepada sekolah yang belum memiliki kesiapan untuk menerapkan kurikulum merdeka.
Menjadi hal lumrah, bahwa sesuatu yang baru perlu penyesuaian. Bagi guru kehadiran kejadian ini memberikan efek kaget dan bergejolak. Namun berjalannya waktu, dengan menjalani pelatihan untuk pengimplementasiannya, manfaat dari program kurikulum merdeka banyak dirasakan oleh guru.
Pada tahun 2023, Platform Merdeka Mengajar telah dimanfaatkan oleh sebanyak 3.450.856 pendidik di seluruh Indonesia. Sementara itu, Kurikulum Merdeka telah diterapkan di 225.400 sekolah, dengan lebih dari 774 ribu guru telah membagikan bukti karya mereka di dalam platform tersebut (Kemendikbudristek, 2024).
Kurikulum Merdeka memiliki tiga fokus utama yang menjadi pondasinya. Pertama, kurikulum ini mendorong sekolah untuk bertransformasi menjadi lebih adaptif terhadap perkembangan teknologi. Kedua, Kurikulum Merdeka menegaskan kembali peran penting guru sebagai motor penggerak pendidikan di era modern.
Ketiga, Kurikulum Merdeka mengutamakan metode belajar yang relevan dengan gaya hidup generasi milenial, yang dikenal dinamis dan responsif terhadap perubahan zaman. Melalui Platform Merdeka Mengajar, guru-guru diajak untuk lebih siap menghadapi perubahan dengan memanfaatkan teknologi yang tersedia.
Dalam kehidupan sehari-hari, para guru tidak lepas dari penggunaan internet maupun aktivitas digital lainnya. Melalui Kurikulum Merdeka, guru didorong untuk menggunakan dan mengembangkan metode pembelajaran berbasis teknologi melalui aplikasi Merdeka Mengajar.
Menurut Nadiem Makarim, pendidikan harus terus menyesuaikan diri dengan era digital. Melalui Platform Merdeka Mengajar, guru diberikan ruang untuk berinovasi, menghasilkan karya, dan berkontribusi bagi dunia pendidikan.
Platform circle para guru
Selain itu, platform ini dirancang sebagai tempat untuk berbagi karya, memberikan inspirasi, serta menjadi wadah pembelajaran bersama dengan rekan-rekan sejawat di seluruh negeri.
Platform ini tidak hanya menjadi tempat bertemunya guru-guru dari berbagai wilayah, tetapi juga menciptakan komunitas belajar yang aktif. Komunitas ini memberikan kesempatan bagi guru untuk berbagi pengalaman, belajar, dan berkembang bersama, sehingga menjadikan pendidikan di Indonesia semakin progresif.
Di sisi lain, program Guru Penggerak hadir untuk memperkuat empat kompetensi dasar guru, yakni kompetensi pedagogik, sosial, profesional, dan kepribadian. Guru Penggerak dianggap sebagai model guru ideal yang tidak hanya terus belajar, tetapi juga mampu menjadi pelopor inovasi di sekolah masing-masing.
Dengan semangat ini, Kurikulum Merdeka dapat disebarkan lebih luas dan efektif ke seluruh pelosok Indonesia.
Sebagai garda terdepan dalam penerapan Kurikulum Merdeka, Guru Penggerak dirancang untuk lebih responsif terhadap berbagai isu pendidikan terbaru, serta dituntut untuk terus kreatif dan inovatif. Hal ini memungkinkan dunia pendidikan di Indonesia menjadi lebih dinamis dan maju.
Proses belajar di Kurikulum Merdeka dimulai dari keinginan dan minat siswa. Kemerdekaan dalam pendidikan ini memungkinkan guru dan siswa untuk bersama-sama merancang pembelajaran yang fleksibel, aktif, dan relevan dengan kebutuhan siswa.
Pembelajaran berbasis digital menjadi salah satu kekuatan utama untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis, menyeluruh, dan menanamkan nilai-nilai pelajar Pancasila, seperti iman, takwa, dan akhlak mulia.
Transformasi digital dalam pendidikan ini juga sejalan dengan layanan dari Telkomriau.com , yang menyediakan solusi teknologi untuk menunjang kebutuhan digital sekolah dan lembaga pendidikan. Dengan layanan internet yang handal, platform digital terintegrasi, serta dukungan teknologi yang inovatif.
