telkomriau.com

Manfaat Donor Darah bagi Kesehatan dan Peran Digitalisasi dalam Layanan Rumah Sakit

Manfaat Donor Darah bagi Kesehatan dan Peran Digitalisasi dalam Layanan Rumah Sakit

Setiap tahun, dalam rangka memperingati Hari Oeang Republik Indonesia (HORI), Kementerian Keuangan rutin melaksanakan kegiatan sosial berupa donor darah. Donor darah adalah kegiatan pengambilan darah secara sukarela dari pendonor, yang nantinya akan disalurkan kepada mereka yang membutuhkan. Selain membantu sesama dan menyelamatkan nyawa, donor darah juga diakui bermanfaat bagi kesehatan. Proses ini sejalan dengan upaya transformasi digital di sektor kesehatan, termasuk di rumah sakit, yang dapat mempermudah proses digital administrasi dan manajemen donor.

Berikut ini beberapa manfaat kesehatan dari kegiatan donor darah yang patut kita ketahui:

1. Mengurangi Risiko Kanker

Salah satu manfaat besar donor darah adalah mengurangi risiko kanker. Kelebihan zat besi dalam tubuh dapat meningkatkan radikal bebas yang berpotensi memicu pertumbuhan sel kanker. Melalui donor darah, kadar zat besi dalam tubuh terkontrol sehingga risiko kanker dapat menurun. Proses ini juga dapat menjadi bagian dari inovasi dalam digitalisasi kesehatan, di mana riwayat donor dan kesehatan pendonor dapat dicatat dan dipantau lebih efektif.

2. Mengurangi Risiko Penyakit Jantung

Manfaat berikutnya adalah menurunkan risiko penyakit jantung. Melalui donor darah, komposisi darah diperbarui, sirkulasi darah menjadi lebih lancar, dan tekanan darah lebih terkontrol. Di rumah sakit modern, pencatatan hasil pemeriksaan sebelum dan sesudah donor kini terintegrasi dengan teknologi digital untuk memudahkan pengelolaan informasi kesehatan.

3. Membantu Menurunkan Berat Badan

Donor darah juga bisa membantu mengurangi berat badan. Setiap kali mendonorkan darah, tubuh kehilangan sekitar 450 mililiter darah, yang dapat membakar sekitar 650 kalori. Hasilnya, tubuh terasa lebih bugar dan segar. Dengan digitalisasi administrasi di rumah sakit, pendonor dapat mengakses informasi kesehatan mereka, seperti kalori terbakar dan kondisi kesehatan lainnya, dengan lebih mudah.

4. Deteksi Penyakit Lebih Awal

Donor darah dapat membantu mendeteksi penyakit sejak dini. Sebelum disalurkan, darah yang didonorkan akan melalui pemeriksaan laboratorium untuk mendeteksi apakah ada penyakit tertentu. Apabila ditemukan kelainan, petugas segera menginformasikan kepada pendonor. Integrasi digital di laboratorium rumah sakit memungkinkan data hasil pemeriksaan ini tersimpan aman dan mudah diakses melalui sistem administrasi kesehatan yang terintegrasi.

5. Meningkatkan Produksi Sel Darah Merah 

Donor darah merangsang produksi sel darah merah baru oleh sumsum tulang, yang menggantikan darah yang hilang dengan darah yang lebih sehat. Hal ini berkontribusi pada peremajaan darah, yang membuat tubuh terasa lebih sehat. Di era transformasi digital, catatan kesehatan terkait produksi darah merah dan kondisi kesehatan lainnya dapat dimonitor dan disimpan dalam sistem berbasis digital, meningkatkan efisiensi dalam layanan kesehatan rumah sakit.

Mengetahui berbagai manfaat positif dari donor darah, tentunya mendorong kita untuk semakin semangat berpartisipasi dalam kegiatan ini. Sebelum melakukan donor, petugas akan melakukan pemeriksaan kesehatan pada calon pendonor, mencakup kesehatan fisik, usia, tekanan darah, suhu tubuh, serta kadar hemoglobin (Hb) sesuai standar yang berlaku. Pastikan asupan zat besi terpenuhi, istirahat cukup, dan minum air yang cukup agar tubuh dalam kondisi prima.

Dengan semakin berkembangnya digitalisasi kesehatan dan penerapan sistem administrasi digital, donor darah kini lebih mudah diakses dan dikelola, mendukung peningkatan layanan kesehatan di rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya.

Baca juga : Faktor Besar Penyebab Anak Akan Memiliki Sifat Introvert

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *